11/03/14

Jancok

mendesis lirih seorang diri
gelap menjalar dari berbagai arah
keras melebihi gemuruh gelombang
hinggap pada goa tempat berteduh
mengusir bias sinar yang ingin menyapa
terang menyusup celah kegelapan
namun tak mampu menembus
ingin menjerit marah
tapi marah untuk siapa
marah untuk apa

kaki langit menyelam payah
kehilangan sedikit asa
dua tiga bungkus lintingan tembakau di hisap habis
dingin datang tanpa memberi kabar
mencumbu setiap ujung organ
menjalar ke dalam badan
membubarkan pergolakan saraf
cicak-cicak di dinding mengolok-olok
gagak mencaci maki dari luar
dingin semakin menjadi-jadi
menyenggrama apapun tanpa permisi
terkatung-katung dia dalam dingin
dengan penuh amarah
dia berteriak
jancok jancok jancok !!!
membuat srigala malam berlarian takut
lalu berteriak semakin kencang
juancook juancook juancooooookkkk !!!
setan alas bersama asu menghampiri
di teriaklah
setan asu juancoookkk !!!
hingga membuat semua mahluk kabur
bebatuan retak jatuh
samudra terkuras kering
merasakan teriakannya yang begitu garang
sampai langit bernyanyi lantang
bumi bergetar tanpa ragu
kembali dia berteriak
juancoook rame kesroh ae kon !!!
tak sedikit pun menggetarkan langit
membuat bumi bergetar semakin keras
berkali - kali dia berteriak dengan suara lebih garang
juancok !!!
juancok !!!
juancok !!!
tapi tak sedikit pun membuat langit dan bumi gentar
hingga membuatnya lemas lunglai tiada daya dan terkapar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar