31/01/14

Dzuriyah Syech Tijani Fez

siang itu aku berjalan tak tentu arah atau biasa di sebut mbambong, menjelang dzuhur aku berziarah ke salah satu makam auliya' (syech 'arobi bin sayyikh) yang berada di kota itu sambil menunggu tiba waktu sholat, saat memasuki makam ada seseorang bertanya padaku "apakah kamu muslim ?", dengan tegas saya jawab "saya muslim sunni tulen sejak lahir", tak puas dengan jawaban itu, dia menyuruhku untuk mengucap syahadatain, dengan penuh kesabaran aku ucapkan di sebelah telinganya dengan fasih, lalu dia bertanya kebangsaanku, kujawab dengan lantang "saya indonesia", dia menyahut "indoenesia ialah negara dengan penduduk muslim terbesar dan orangnya sangat ramah-ramah serta sopan santun berakhlaqul karimah, 'barakallahufik' " kemudian dia senyum dan mempersilahkan untuk masuk ; "mungkin dia agak ragu dengan keislamanku, karena aku berpenampilan urakan dengan rambut panjang tak tertata dan bau asap rokok yang selalu menempel di pakaian, tak jarang juga mereka mengiraku sebagai orang Jepang, Korea, China,

30/01/14

Air Mata Aisyah

 “Aku melihat dirimu dalam mimpi selama tiga malam. Engkau datang bersama malaikat terbungkus dengan kain sutra. Malaikat tersebut berkata, “ Ini adalah istrimu!” Kemudian aku buka kain itu dan ternyata engkau berada di dalamnya. Maka aku katakan. “ Sesungguhnya menikahimu adalah perintah dari Allah”.(H.R.Bukhari Muslim). 

            Alkisah, kejadian ini berawal saat Rasulullah SAW berpulang dari perang Bani Mustholiq pada tahun ke-5 Hijriyah, dan hendak kembali ke Madinah bersama para pasukannya. Peperangan ini juga diikuti oleh istri beliau Aisyah RA. Dalam perjalanan pulang, Aisyah bersiap dan berjalan menuju unta tunggangannya, ketika dia hendak naik, ternyata kalungnya yang terbuat dari mutiara zifar (zifar adalah nama kota di Yaman) tidak lagi menempel pada lehernya, dia pun kembali dan mencari kalungnya. Di sisi lain orang-orang yang bertugas mengawal dirinya pun telah memasukkan barang-barang lainnya, mereka mengira bahwa Aisyah sudah masuk dalam sekedup itu, sedangkan rombongan para sahabat lainnya sudah berjalan jauh meninggalkan dirinya. Setelah lama mencari kalungnya yang hilang, dia menemukannya dan kembali menuju ke tempat peristirahatan pasukan. Ternyata dia tidak mendapati seorangpun disana, lalu dia berjalan ke tempat semula dimana dirinya berpisah dengan rombongan berharap mereka menyadari bahwa dirinya tertinggal dan kembali menjemputnya. Rasa kantuk akibat lelah datang saat dia duduk menanti jemputan, dan akhirnya tertidur ditempat itu. Sesaat setelah itu, ada sebagian kelompok yang sengaja berangkat akhir setelah pasukan pertama, diantara mereka adalah Shofwan bin Muaththal As-Sulami yang mendapati Aisyah tergeletak di tempat itu. Shofwan segera menghampirinya dan beristirja’ (Red: Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun) melihatnya tergeletak di tempat itu. Aisyah terbangun lantaran terdengar suara orang dibelakangnya.

29/01/14

Kepada Sahabat AZUTAKI

Rasanya cukup lama kita tak berjumpa
sampai rambutku lebat panjang
beban yang kupikul semakin berat
tersenyum terasa sulit,
mungkin kini aku seperti orang goa
yang berada di tengah belantara
hidup sendiri sebatang kara,
atau mungkin aku berlebihan bicara seperti itu
apa yang kualami tak istimewah dimata kalian
karena kalian pasti juga mengalaminya,
tapi meniti tebing kehidupan tanpa kalian sangatlah ngeri
halilintar mengganyangku tanpa henti
memudarkan semua yang ada
menghilangkan segala makna,
sampai suatu malam
aku ingin sekali menangis

27/01/14

Rinduku Terbentang Antar Benua


untuk kau yang disana

Rinduku terbentang antar benua
terpisah oleh samudra
wanita cantik nan manis, aku sangat merindu
adakah rimdunya kan bersemi dengan rinduku ?

Setiap kali menyadari adanya dia dalam hidupku ini
aku merasakan jalannya arus darah di sekujur tubuhku
kelenjar-kelenjarku bekerja
sukmaku bernyanyi
sarafku menari


Mengakhiri Cerita Esok


Malam tetap saja petang
sedari dulu bulan bintang yang terang
tak begitu beda dengan jutaan malam kemarin
hanya perjalan hidup yang memebedakan
aku berjalan sendiri di lorong malam
membuat cerita untuk membedakan malam
jalanku tak mempunyai arah pasti
mengikuti sisa-sisa hembusan angin
kadang aku mendahuluinya
atau bahkan angin mengacuhkanku
saat aku tertatih-tatih kehilangan daya
kulihat bintang yang tak berkelip

26/01/14

Bagai Dalam Rimba

Tak pernah terbayangkan sebelumnya
aku hidup di tengah kegemerlapan
tapi kehidupannya bagai dalam rimba
rimba gersang dengan penghuni para tuan


Banyak gerilya bergentayangan
mengintai penguasa berperut buncit
penuh dengan segala kemewahan
hasil dari rampasan hak-hak bawahan tak berdaya


Mayat-mayat tanpa darah daging
hingga kulitnya bersentuhan dengan tulang
berserakkan bagai sampah kering
kini sudah menjadi kabar  yang tak asing


Aku Cinta dan Pluralisme

Hanya cerpen


Matahari mulai resah menghilang di balik gunung , udara dingin kota Malang mulai merasuk di balik kaos putih yang kukenakan, udara yang berbeda dengan Madura, membuatku harus beradaptasi dengan udara kota dingin ini.Satu bulan aku meninggalkan kota Malang, setelah boyong dari pesantren, aku pulang kemadura selama sebulan. Rencananya dua bulan, tapi berhubung ada sesuatu yang mendesak, maka aku memutuskan untuk kembali ke kota dingin. Apakah sesuatu yang mendesak itu ?simak kisah berikut.

                                                           ………………………

Dirumah (Madura)

“Umy…. Anam mau ke Malang lagi, ingin main-main kepesantren dan ke teman-teman?” mintaku

“Kapan berangkant nak?Sampai kapan?”  Tanya umy

“Besok my, paling satu mingguan”  jawabku

“Ya sudah, hati-hati”  kata umy

Sebenarnya itu adalah alasan palsu yang ku buat, dua jam yang lalu, sebelum aku izin ke umy ada pesan masuk di Hpku, isi pesan singkat itu adalah :

25/01/14

Tekad dan Keinginan

“Ya Allah, Aku titipkan kepadaMU kedua orangtuaku dan familiku yang berada di jauh sana. Jaga mereka. Cintai dan sayangi mereka. Jauhkan mereka dari segala marabahaya. Hanya kepadaMU Aku meminta dan menitipkan mereka semua.” (wardatun hamra)

Memang tak pernah  terlintas dalam benakku, untuk dapat berada di sini. Ya di Negri 1000 benteng ini. Mimpiku memang aku ingin menggali ilmu di luar negri. Bukan karena gengsi atau apalah. Namun ketahuilah, kebanyakan ilmu-ilmu islami itu berada di Luar Negri. Satu yang sudah menjadi impianku adalah Mesir. Entah mengapa aku amat sangat ingin menjadi salah satu pelajar indonesia yang berada di sana guna menggali ilmu bersama pelajar-pelajar indonesia lainnya. Aku tahu bukan  hal yang mudah untukku  bisa berada di sana. namun, karena tekad dan keinginanku segala daya dan upaya akan aku  lalukan. Demi mendapatkan apa yang aku inginkan.

Perjuangan dan Asa Menuju Negeri Seribu Benteng

Termenung. Pandanganku kosong. Suasana sericuh apapun, pramugari se-aduhai apapun, tetap tak terusik. Bahkan ketika pramugari bertanya “rice or noodle?”, hanya sedikit tersentak, menjawab seadanya, tak peduli apa yang ia lakukan pada meja pesawat di depanku, dan kembali pada lamunanku. Masih tak percaya bahwa kini kakiku tak lagi menyentuh tanah air. Terbang dalam pesawat. Menatap kosong layar hiburan didepanku, tanpa menghiraukan suara yang keluar dari headset yang aku kenakan. Ingatanku berputar, berhenti pada perpisahan bersama bapak-ibu di bandar udara Juanda. Pertemuan terakhir kami, jabat tangan terakhir, dan kecupan terakhir sebelum perantauan ini dimulai. Beliau hanya mengantarku sampai Juanda, tak ada biaya untuk tiket pulang pergi dari Surabaya menuju Jakarta dan kembali ke Surabaya lagi. Sedih sekali, melihat kawan-kawan lain menyaksikan lambai dan senyum terakhir keluarga mereka hingga menjelang keberangkatan, dan disaksikan kepergiannya. Sedikit terusik dengan peristiwa itu, kuputar kembali ingatanku. Lama. Jauh. Pada peristiwa sekitar setengah tahun silam.

            Jumat, 24 Mei 2013.

Pengumuman hasil ujian nasional untuk tingkat SMA/MA sederajat, dimana konflik

Akhir Indah Sebuah Perjuangan

    Jarum jam menunjukan panah panjangnya tepat pada angka satu, sedangkan  adiknya yang pendek tepat pada angka 12. Waktu dimana keberangkatan ke medan perang hanya tersisa beberapa kedipan mata saja, saat dimana peperangan sudah di depan mata, perjuangan sudah di mulai, niat dan gigihnya kekuatan sudah waktunya untuk di bulatkan. 22 sepetember 2013 sejarah mencatat tanggal, tanggal dimana saya tinggalkan Indonesia, tanggal dimana saya bersama prajurit prajurit kecil yang berjiwa besar , saya bersama para syuhada memulai mengangkat senjata. Tetapi mungkin perang yang saya hadapi ini berbeda dengan peperangan di zaman rosulullah Saw, ini bukan perang yang membutuhkan senjata tombak ataupun meriam, juga bukan perang yang menjatuhkan darah sang musuh. Bahkan  peperangan  ini lebih dahsyat, perang melawan kebodohan, perang dengan pengorbanan jiwa dan raga juga konsentrasi otak, perang dengan senjata tabah,sabar  serta ikhlas untuk menghadapi berbagai  cobaan tembakan depan mata,. Karna pada

Suara Tawamu

Suara tawamu perlahan masuk ke saraf otakku
Membasuh sedikit rindu berdebu akan dirimu
Yang sampai empat musim berganti
Belum bertatap muka sama sekali

Setengah Gila

Kini aku lupa cara untuk terbang bersanding dengan elang
Kini aku lupa cara untuk berhembus di antara angin
Kini aku lupa cara untuk mengalir bersama air
Kini aku lupa cara untuk berderu dengan samudra
Kini aku lupa cara untuk melawan ombak

Sejarah Reggae

Reggae adalah suatu aliran musik yang awalnya dikembangkan di Jamaika pada akhir era 60-an. Sekalipun kerap digunakan secara luas untuk menyebut hampir segala jenis musik Jamaika, istilah reggae lebih tepatnya merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti perkembangan ska dan rocksteady.

Reggae berbasis pada gaya ritmis yang bercirikan aksen pada off-beat atau sinkopasi, yang disebut sebagai skank. Pada umumnya reggae memiliki tempo lebih lambat daripada ska maupun rocksteady. Biasanya dalam reggae terdapat aksentuasi pada ketukan kedua dan keempat pada setiap bar, dengan gitar rhythm juga memberi penekanan pada ketukan ketiga; atau menahankord pada ketukan kedua sampai ketukan keempat dimainkan. Utamanya "ketukan ketiga" tersebut, selain tempo dan permainan bassnya yang kompleks yang membedakan reggae dari rocksteady, meskipun rocksteady memadukan pembaruan-pembaruan tersebut secara terpisah.

Sejarah Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum dalam bentuk print out (kertas).

Sejarah Internet Indonesia

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

24/01/14

Sejarah Kota Malang

Kota Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timursetelah Surabaya, dan dikenal dengan julukan kota pelajar.
Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman. Banyaknya sungai yang mengalir di sekitar tempat ini membuatnya cocok sebagai kawasan pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan kawasan pemukimanprasejarah.[3] Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan percandian dan arca-arca, bekas-bekas fondasi batu bata, bekas saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan di tempat yang berdekatan.[3][4]
Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah

Kerajaan Singosari

Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arokpada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.
Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan.

Kekasih yang Dirindu

Pagi itu, langit dipenuhi jutaan cahaya diiringi gemuruh takbir dari penduduk bumi dan langit menggema menyambut kelahiran seorang manusia yang paling mulia pembawa risalah, manusia yang dipenuhi pancaran cahaya, seluruh dunia menyambutnya dengan penuh riang gembira, 

يا لقلب سروره قد توالى 
بحبيب عم الأنام نوالا 
جل من شرف الوجود بنور 
غمر الكون بهجة و جمالا 

Bahagia dan sukarela merasuki kalbu 
Menyambut datangnya kekasih Allah, pembawa anugrah bagi seluruh manusia 
Maha agung Allah yang telah memuliakan Nur ini dengan cahaya berkilauan 
Meliputi semuanya dengan keriangan dan kecantikan 

Dengan izin Tuhan yang maha Esa, lahirlah kekasih Allah Muhammad SAW. 

NASABNYA 
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdu manaf bin

Belajar Menghargai Waktu

 Kalau berbincang mengenai waktu, maka sering kita dengar orang mengatakan“the time is money”, sebuah pepatah yang menunjukkan akan pentingnya waktu bagi orang yang sedang mencari uang. Agama islam juga mengajarkan betapa pentingnya waktu “the time is worship”, waktu adalah ibadah. Tentunya makna ibadah tidak hanya terbatas pada sholat, puasa , dsb. Akan tetapi ibadah yang luas maknanya. Di dalam Al Quran sendiri banyak surat-surat yang diawali oleh peringatan tentang waktu, bahkan menjadi nama-nama surat dalam Al Qur’an, antara lain Al-Fajr, Al-Lail, dan Ad-Duha, Ini menunjukan bahwa waktu itu sangat penting dan berharga di sisi Allah SWT. Imam syafi’i R.A menegaskan dalam sebuah syairnya :

"صحبت الصوفية, فلم أستفد منهم سوى حرفين, أحدهما قولهم : الوقت كالسيف فإن لم تقطعه قطعك, وأما الثاني : نفسك إن شغلتها بالحق و إلا شغلتك باالباطل

 aku telah bergaul dengan kaum sufi, dan aku tidaklah mengambil faidahnya darinya kecuali dua hal, pertama : “waktu itu ibarat pedang, jika engkau tidak bisa memotongnya, maka ia akan memotongmu”, kedua : “jiwamu, jika tidak disibukkan dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan.

Tahun Baru 2014

Asap putih berkeliaran tak tentu arahnya
Air gelap beraroma dalam wadah sedikit mencaci maki
Api berkobar menopang ketidak mampuan
Tiada warna warni kemeriahan menghiasi langit hitam
Suara perayaan tak terdengar disana sini
Hanya ada celotehan guyonan serta sajian makan malam

Rabat, 01 Januari 2014

23/01/14

Tuan Guru yang Amat Patut Digugu dan Ditiru

Jumat, 22 Maret 2013, saat membuka mata dan menatap keluar dari bilik jendela, langit terlihat mendung, kabut debu berkeliaran meremangkan pandangan. Hari Jumat ini hampir sama dengan hari Jumat dua minggu lalu. Barangkali lantaran pergantian musim dari musim dingin hendak ke musim panas. Ah, itu hal yang lumrah. Tapi sepertinya suasana hatiku tak jauh beda dengan keadaan kota Kairo hari ini. Mungkin juga suasana hatimu, Kawan.

Semenjak kemarin malam, tatkala usai mengaji kitab “Sahih Bukhari” aku tak ingin menyunggingkan bibirku. Ya, Syeikh Yusri Rosydi sesaat setelah menutup pelajaran dengan doa, beliau mengumumkan bahwa salah satu stasiun televisi Suriah mengabarkan; telah terjadi bom bunuh diri di masjid Al-Iman-Damaskus, Suriah dan telah syahid di dalamnya Imam Prof. Dr. Sa’id Ramadlan Al-Bouty. Rupanya kemarin malam beliau mengajar kitab Tasawwuf paling fenomenal “Risalah Al-Qusyairiyyah” dan di tengah-tengah mengajar itulah bom meledak dan membawa beliau menghadap Sang Khalik.

Tongkat Perindu Surga

Matahari sudahlelah menampakkan sinarnya,  kini saatnyaia beristirahat dan mulai berpamitan pada semua penduduk bumi, perlahan-lahansinar sang surya tenggelam dan muncullah mega merah yang mulai merekahmenunjukkan waktu maghrib akan segera tiba.

“Allahu akbarAllahu Akbar”, suara panggilan penduduk surga mulai berkumandang, menggetarkanhati orang-orang yang merindukan surga yang dipenuhi rasa cinta kepada sangpencipta. Mereka segera bangkit menuju masjid terdekat, mengambil wudhu danbersiap-siap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Sore ini kulihatpemandangan yang berbeda dari biasanya, didepan pintu gerbang masjid adaseorang laki-laki tua yang sudah berumur, rambutnya beruban dan jalannya sudahtidak tegak lagi, dia memakai tongkat di tangan kanannya guna membantujalannya. Kulihat dia begitu kesusahan untuk menaiki tangga, ku ulurkantanganku untuk membantunya berjalan dan mempermudah ia menaiki tangga, tapilaki-laki itu menolak, dia berkata : “pergilah engkau dan bergegaslah untuksholat, jangan hiraukan aku disini, aku hanya minta doamu agar aku cepat sembuhdari penyakitku ini”. Saat itu aku terdiam sejenak memperhatikan dan  memikirkan kata-kata lelaki ini, dalam dirikuberkata : “untuk berjalan pun ia tak mampu dan masih memerlukan tongkat,apalagi menaiki tangga yang cukup tinggi itu, dan ia menolak bantuanku untukmempermudah langkahnya menaiki tangga”. Aku segera mengambil wudhu dan bergegasmengisi barisan yang masih kosong.

Mawar Yang Indah Tak Bisa Menjadi Indah Tampa Batang Yang Berduri

 Terinspirasi dari sebuah kejadian pribadi, menjadikan sebuah tulisan yang mungkin hanya bermakna untukku, kadang kita perlu berkaca kepada apa yang pernah kita lakukan, menjadikannya seorang guru imajinasi dalam hidup.
Dalam sebuah kehidupan, mungkin kita sering berfikir kita adalah orang yang paling bisa, orang yang paling berpengaruh, orang yang lebih tinggi. Sering pula kita merasa lebih baik dari orang lain. Perlu kita memandang dari sisi paling kecil. Tanpa pemulung, mungkin sampah akan bertumpukan, tanpa pengemis, mungkin kita tak ada waktu tuk bershodaqoh, tanpa penjahit, kita tak akan mengenakan baju, tanpa pedagang kita tak akan bisa membeli sesuatu, tanpa polisi pasti akan banyak kriminal, tanpa bupati pasti tak ada yang mengatur daerah-daerah, tanpa kyai kita tak akan mengetahui ilmu yang diajarkan Nabi Saw, tanpa presiden pasti akan rusak tatanan negara. Semua yang ada, hidup ataupun mati pasti ada sangkut pautnya dengan kita, dan perlu tau bagaimana sikap kita terhadap apa yang berkaitan dengan kita.

Surat Cinta Dari Allah Atau Pacar

"Maaf sebelumnya, aku tau cinta itu ada, aku juga tau cinta tumbuh dihatiku. semenjak 3 bulan yang lalu, sebelum kau jadian dengannya, kau malah membuangku jauh-jauh, begitu terasa dihatiku. tapi itu sudah berlalu, sekarang saat kau sudah ditinggalkan olehnya , saat dia membuagmu seperti kau membuangku, kau baru merasakannya, sekarang kau merasakan bahwa aku adalah orang yang bisa menghiburmu, tapi itu tidak untukku, selama 3 bulan aku memperhatikanmu dengannya, begitu mesra hubungan kalian, mesra dengan harta yang melimpah, jalan2, shooping, dll.  maaf, aku adalah orang yang sederhana dan apa adanya, tak mungkin seperti kekasihmu dulu , kita takkan bisa menyatu, maaf kau trima itu apa tidak, karna aku takut, bukan takut aku tak bahagia, tapi  takut kaulah yang tak bahagia, apabila kau siap. Aku mohon difiikir ulang dulu sebelum kau benar2 bisa menerimaku, karna kesengsaraan akan lebih banyak seperti kisah adam dan hawa yang akan berujung kebagiaan”

Wahai Mawarku

aku ingin memelukmu dalam dekapanku
dalam mesra ingin kucium keningmu

aku berhayal mendayung prahu berdua denganmu
menembus ganas ombak samudra biru

dalam hening sepi rindu akan bayangmu
aku melamun murung membayangkan kau datang dan duduk disampingku

setiap malam aku bermimpi bercanda tawa denganmu
membasuh jernih air matamu di kala sedih

Pemuda Bangsa Ayo Semangat Sekolah

Hari ini pagi menjelang
Membawa serdadu udara dingin
Yang menyerang kulit
Hingga tak kuat badan untuk bangun
                Namun seolah ku berfikir
                Pagi ini adalah waktu sekolah
                Dimana adalah sebuah kewajiban
                Bagi setiap pemuda bangsa
Buku menjadi pedoman
Gedung bertingkat menjadi saksi
Guru sebagai pembimbing
dan teman sebagai penyelamat
                Sekolah wajib bagi kita
                Perasaan sedih senang
                Semua terkumpul
                Dalam suatu suasana disekolah

SEBUAH ISYARAT TARIAN MERPATI


Malam merangkul bulan penuh kemesraan
Berbaris rapi lampu-lampu neon menyapa dengan perkasa
Deru asmara menyapu lembut pekat kebisingan
Terbalut indah angin samudra
Awan menggumpal memberi kabar
Tentang bintang-bintang yang malu datang
Ketika tau aku sedang berbunga-bunga
Mencintaimu dalam segala keikhlasan
Malam ini serigala memutuskan untuk tak bersuara

Untuk Sahabat yang Dahulu Musuh


Senja tiba membangunkanku dari mimpi
Sebatang lisong kuhisap dengan kopi hitam
Sebuah lagu kuputar dengan suara lirih
Seraya mengingatkan kenangan suram hitam
Tentang keakraban yang tercipta dari permusuhan
Masih teringat jelas masa-masa itu
Seseorang dengan tubuh kurus menghampiriku
Membangunkanku yang sedang tidur di bawah meja kelas
Mengajakku ke toilet sekolah untuk duel
Pisau di keluarkannya dari saku
Di todongkannya ke leherku dengan berteriak lantang
Sayangnya waktu itu aku tak punya nyali
Atau aku masih takut akan mati
Di lain waktu dia membuat permasalahan  dengan sahabatku

Bulan Bintang

Malam ini tanpa bulan bintang terasa begitu sepi
Kunyanyikan lagu sendu merindu hingga pagi
Aku bangkit mengikuti jejak sang mentari
Melewati pemukiman masa lalu yang tak kan terulang lagi
Petang malam menyapa kembali
Bulan bintang berlari dari balik awan memeluk diri ini
Hingga pagi tiba kudapatkan lagi senyum indah mentari

El-Jadida, 16 Oktober 2013

SAJAK BUAT FITA


Kutulis sajak ini
saat kebisingan dunia beristirahat
bernyanyi lirih seorang diri
hanya ada aku diantara mereka yang ada
kutulis sajak ini
saat bayangmu ada disini
menemaniku dalam sepi
melewati ratapan tentangmu denganku yang pernah terjadi
sebuah masa lalu
tentang apa yang tak kau tau
saat bersamaku dalam satu hati
yang telah lama usai
saat itu aku datang kepadamu