siang itu aku berjalan tak tentu arah atau biasa di sebut mbambong, menjelang dzuhur aku berziarah ke salah satu makam auliya' (syech 'arobi bin sayyikh) yang berada di kota itu sambil menunggu tiba waktu sholat, saat memasuki makam ada seseorang bertanya padaku "apakah kamu muslim ?", dengan tegas saya jawab "saya muslim sunni tulen sejak lahir", tak puas dengan jawaban itu, dia menyuruhku untuk mengucap syahadatain, dengan penuh kesabaran aku ucapkan di sebelah telinganya dengan fasih, lalu dia bertanya kebangsaanku, kujawab dengan lantang "saya indonesia", dia menyahut "indoenesia ialah negara dengan penduduk muslim terbesar dan orangnya sangat ramah-ramah serta sopan santun berakhlaqul karimah, 'barakallahufik' " kemudian dia senyum dan mempersilahkan untuk masuk ; "mungkin dia agak ragu dengan keislamanku, karena aku berpenampilan urakan dengan rambut panjang tak tertata dan bau asap rokok yang selalu menempel di pakaian, tak jarang juga mereka mengiraku sebagai orang Jepang, Korea, China,
31/01/14
30/01/14
Air Mata Aisyah
“Aku melihat dirimu dalam
mimpi selama tiga malam. Engkau datang bersama malaikat terbungkus dengan kain
sutra. Malaikat tersebut berkata, “ Ini adalah istrimu!” Kemudian aku buka kain
itu dan ternyata engkau berada di dalamnya. Maka aku katakan. “ Sesungguhnya
menikahimu adalah perintah dari Allah”.(H.R.Bukhari Muslim).
Alkisah, kejadian ini berawal saat Rasulullah SAW berpulang dari perang Bani Mustholiq pada tahun ke-5 Hijriyah, dan hendak kembali ke Madinah bersama para pasukannya. Peperangan ini juga diikuti oleh istri beliau Aisyah RA. Dalam perjalanan pulang, Aisyah bersiap dan berjalan menuju unta tunggangannya, ketika dia hendak naik, ternyata kalungnya yang terbuat dari mutiara zifar (zifar adalah nama kota di Yaman) tidak lagi menempel pada lehernya, dia pun kembali dan mencari kalungnya. Di sisi lain orang-orang yang bertugas mengawal dirinya pun telah memasukkan barang-barang lainnya, mereka mengira bahwa Aisyah sudah masuk dalam sekedup itu, sedangkan rombongan para sahabat lainnya sudah berjalan jauh meninggalkan dirinya. Setelah lama mencari kalungnya yang hilang, dia menemukannya dan kembali menuju ke tempat peristirahatan pasukan. Ternyata dia tidak mendapati seorangpun disana, lalu dia berjalan ke tempat semula dimana dirinya berpisah dengan rombongan berharap mereka menyadari bahwa dirinya tertinggal dan kembali menjemputnya. Rasa kantuk akibat lelah datang saat dia duduk menanti jemputan, dan akhirnya tertidur ditempat itu. Sesaat setelah itu, ada sebagian kelompok yang sengaja berangkat akhir setelah pasukan pertama, diantara mereka adalah Shofwan bin Muaththal As-Sulami yang mendapati Aisyah tergeletak di tempat itu. Shofwan segera menghampirinya dan beristirja’ (Red: Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun) melihatnya tergeletak di tempat itu. Aisyah terbangun lantaran terdengar suara orang dibelakangnya.
29/01/14
Kepada Sahabat AZUTAKI
Rasanya cukup lama kita tak berjumpa
sampai rambutku lebat panjang
beban yang kupikul semakin berat
tersenyum terasa sulit,
mungkin kini aku seperti orang goa
yang berada di tengah belantara
hidup sendiri sebatang kara,
atau mungkin aku berlebihan bicara seperti itu
apa yang kualami tak istimewah dimata kalian
karena kalian pasti juga mengalaminya,
tapi meniti tebing kehidupan tanpa kalian sangatlah ngeri
halilintar mengganyangku tanpa henti
memudarkan semua yang ada
menghilangkan segala makna,
sampai suatu malam
aku ingin sekali menangis
sampai rambutku lebat panjang
beban yang kupikul semakin berat
tersenyum terasa sulit,
mungkin kini aku seperti orang goa
yang berada di tengah belantara
hidup sendiri sebatang kara,
atau mungkin aku berlebihan bicara seperti itu
apa yang kualami tak istimewah dimata kalian
karena kalian pasti juga mengalaminya,
tapi meniti tebing kehidupan tanpa kalian sangatlah ngeri
halilintar mengganyangku tanpa henti
memudarkan semua yang ada
menghilangkan segala makna,
sampai suatu malam
aku ingin sekali menangis
27/01/14
Rinduku Terbentang Antar Benua
untuk kau yang disana
Rinduku terbentang antar benua
terpisah oleh samudra
wanita cantik nan manis, aku sangat merindu
adakah rimdunya kan bersemi dengan rinduku ?
Setiap kali menyadari adanya dia dalam hidupku ini
aku merasakan jalannya arus darah di sekujur tubuhku
kelenjar-kelenjarku bekerja
sukmaku bernyanyi
sarafku menari
Mengakhiri Cerita Esok
Malam tetap saja petang
sedari dulu bulan bintang yang terang
tak begitu beda dengan jutaan malam kemarin
hanya perjalan hidup yang memebedakan
aku berjalan sendiri di lorong malam
membuat cerita untuk membedakan malam
jalanku tak mempunyai arah pasti
mengikuti sisa-sisa hembusan angin
kadang aku mendahuluinya
atau bahkan angin mengacuhkanku
saat aku tertatih-tatih kehilangan daya
kulihat bintang yang tak berkelip
sedari dulu bulan bintang yang terang
tak begitu beda dengan jutaan malam kemarin
hanya perjalan hidup yang memebedakan
aku berjalan sendiri di lorong malam
membuat cerita untuk membedakan malam
jalanku tak mempunyai arah pasti
mengikuti sisa-sisa hembusan angin
kadang aku mendahuluinya
atau bahkan angin mengacuhkanku
saat aku tertatih-tatih kehilangan daya
kulihat bintang yang tak berkelip
26/01/14
Bagai Dalam Rimba
Tak pernah terbayangkan sebelumnya
aku hidup di tengah kegemerlapan
tapi kehidupannya bagai dalam rimba
rimba gersang dengan penghuni para tuan
aku hidup di tengah kegemerlapan
tapi kehidupannya bagai dalam rimba
rimba gersang dengan penghuni para tuan
Banyak gerilya bergentayangan
mengintai penguasa berperut buncit
penuh dengan segala kemewahan
hasil dari rampasan hak-hak bawahan tak berdaya
mengintai penguasa berperut buncit
penuh dengan segala kemewahan
hasil dari rampasan hak-hak bawahan tak berdaya
Mayat-mayat tanpa darah daging
hingga kulitnya bersentuhan dengan tulang
berserakkan bagai sampah kering
kini sudah menjadi kabar yang tak asing
hingga kulitnya bersentuhan dengan tulang
berserakkan bagai sampah kering
kini sudah menjadi kabar yang tak asing
Aku Cinta dan Pluralisme
Hanya cerpen
Matahari mulai resah menghilang di balik gunung , udara
dingin kota Malang mulai merasuk di balik kaos putih yang kukenakan, udara yang
berbeda dengan Madura, membuatku harus beradaptasi dengan udara kota dingin
ini.Satu bulan aku meninggalkan kota Malang, setelah boyong dari pesantren, aku
pulang kemadura selama sebulan. Rencananya dua bulan, tapi berhubung ada
sesuatu yang mendesak, maka aku memutuskan untuk kembali ke kota dingin. Apakah
sesuatu yang mendesak itu ?simak kisah berikut.
………………………
Dirumah (Madura)
“Umy…. Anam mau ke Malang lagi, ingin main-main kepesantren
dan ke teman-teman?” mintaku
“Kapan berangkant nak?Sampai kapan?” Tanya umy
“Besok my, paling satu mingguan” jawabku
“Ya sudah, hati-hati”
kata umy
Sebenarnya itu adalah alasan palsu yang ku buat, dua jam
yang lalu, sebelum aku izin ke umy ada pesan masuk di Hpku, isi pesan singkat
itu adalah :
25/01/14
Tekad dan Keinginan
“Ya Allah, Aku titipkan kepadaMU kedua
orangtuaku dan familiku yang berada di jauh sana. Jaga mereka. Cintai dan
sayangi mereka. Jauhkan mereka dari segala marabahaya. Hanya kepadaMU Aku
meminta dan menitipkan mereka semua.” (wardatun hamra)
Memang tak pernah terlintas
dalam benakku, untuk dapat berada di sini. Ya di Negri 1000 benteng ini.
Mimpiku memang aku ingin menggali ilmu di luar negri. Bukan karena gengsi atau
apalah. Namun ketahuilah, kebanyakan ilmu-ilmu islami itu berada di Luar Negri.
Satu yang sudah menjadi impianku adalah Mesir. Entah mengapa aku amat sangat
ingin menjadi salah satu pelajar indonesia yang berada di sana guna menggali
ilmu bersama pelajar-pelajar indonesia lainnya. Aku tahu bukan hal yang mudah untukku bisa berada di sana. namun, karena tekad dan
keinginanku segala daya dan upaya akan aku lalukan. Demi mendapatkan apa yang aku
inginkan.
Perjuangan dan Asa Menuju Negeri Seribu Benteng
Termenung.
Pandanganku kosong. Suasana sericuh apapun, pramugari se-aduhai apapun,
tetap tak terusik. Bahkan ketika pramugari bertanya “rice or noodle?”, hanya
sedikit tersentak, menjawab seadanya, tak peduli apa yang ia lakukan pada meja
pesawat di depanku, dan kembali pada lamunanku. Masih tak percaya bahwa kini
kakiku tak lagi menyentuh tanah air. Terbang dalam pesawat. Menatap kosong
layar hiburan didepanku, tanpa menghiraukan suara yang keluar dari headset
yang aku kenakan. Ingatanku berputar, berhenti pada perpisahan bersama
bapak-ibu di bandar udara Juanda. Pertemuan terakhir kami, jabat tangan
terakhir, dan kecupan terakhir sebelum perantauan ini dimulai. Beliau hanya
mengantarku sampai Juanda, tak ada biaya untuk tiket pulang pergi dari Surabaya
menuju Jakarta dan kembali ke Surabaya lagi. Sedih sekali, melihat kawan-kawan
lain menyaksikan lambai dan senyum terakhir keluarga mereka hingga menjelang
keberangkatan, dan disaksikan kepergiannya. Sedikit terusik dengan peristiwa
itu, kuputar kembali ingatanku. Lama. Jauh. Pada peristiwa sekitar setengah
tahun silam.
Jumat, 24 Mei 2013.
Pengumuman
hasil ujian nasional untuk tingkat SMA/MA sederajat, dimana konflik
Akhir Indah Sebuah Perjuangan
Jarum
jam menunjukan panah panjangnya tepat pada angka satu, sedangkan adiknya yang pendek tepat pada angka 12.
Waktu dimana keberangkatan ke medan perang hanya tersisa beberapa kedipan mata
saja, saat dimana peperangan sudah di depan mata, perjuangan
sudah di mulai, niat dan gigihnya kekuatan sudah waktunya untuk di bulatkan. 22
sepetember 2013 sejarah mencatat tanggal, tanggal dimana saya tinggalkan
Indonesia, tanggal dimana saya bersama prajurit prajurit kecil yang berjiwa
besar , saya bersama para syuhada memulai mengangkat senjata. Tetapi mungkin
perang yang saya hadapi ini berbeda dengan peperangan di zaman rosulullah Saw,
ini bukan perang yang membutuhkan senjata tombak ataupun meriam, juga bukan
perang yang menjatuhkan darah sang musuh. Bahkan peperangan
ini lebih dahsyat, perang melawan kebodohan, perang dengan pengorbanan
jiwa dan raga juga konsentrasi otak, perang dengan senjata tabah,sabar serta ikhlas untuk menghadapi berbagai cobaan tembakan depan mata,. Karna pada
Suara Tawamu
Suara tawamu perlahan masuk ke saraf otakku
Membasuh sedikit rindu berdebu akan dirimu
Yang sampai empat musim berganti
Belum bertatap muka sama sekali
Membasuh sedikit rindu berdebu akan dirimu
Yang sampai empat musim berganti
Belum bertatap muka sama sekali
Setengah Gila
Kini aku lupa cara untuk terbang bersanding dengan elang
Kini aku lupa cara untuk berhembus di antara angin
Kini aku lupa cara untuk mengalir bersama air
Kini aku lupa cara untuk berderu dengan samudra
Kini aku lupa cara untuk melawan ombak
Kini aku lupa cara untuk berhembus di antara angin
Kini aku lupa cara untuk mengalir bersama air
Kini aku lupa cara untuk berderu dengan samudra
Kini aku lupa cara untuk melawan ombak
Sejarah Reggae
Reggae adalah suatu aliran musik
yang awalnya dikembangkan di Jamaika pada akhir era 60-an. Sekalipun kerap
digunakan secara luas untuk menyebut hampir segala jenis musik Jamaika, istilah
reggae lebih tepatnya merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti
perkembangan ska dan rocksteady.
Reggae berbasis pada gaya ritmis
yang bercirikan aksen pada off-beat atau sinkopasi, yang disebut sebagai skank.
Pada umumnya reggae memiliki tempo lebih lambat daripada ska maupun rocksteady.
Biasanya dalam reggae terdapat aksentuasi pada ketukan kedua dan keempat pada
setiap bar, dengan gitar rhythm juga memberi penekanan pada ketukan ketiga;
atau menahankord pada ketukan kedua sampai ketukan keempat dimainkan. Utamanya
"ketukan ketiga" tersebut, selain tempo dan permainan bassnya yang
kompleks yang membedakan reggae dari rocksteady, meskipun rocksteady memadukan
pembaruan-pembaruan tersebut secara terpisah.
Sejarah Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk
mengolah data menurut perintah yang telah
dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika,
dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan
informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika,
tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Secara luas, Komputer
dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari
beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang
lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada.
Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard,
Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan
tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum
dalam bentuk print out (kertas).
Sejarah Internet Indonesia
Sejarah
internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet
di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network,
dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan
terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia
pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di
sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak
1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
Berdasarkan catatan
whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB
(192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS
Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman
Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W.
Purbo merupakan
beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing
personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun
cuplikan-cuplikan sejarah jaringan
komputer di Indonesia.
24/01/14
Sejarah Kota Malang
Kota
Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup
sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota
Surabaya, dan wilayahnya
dikelilingi oleh Kabupaten
Malang. Malang merupakan
kota terbesar kedua di Jawa
Timursetelah Surabaya, dan dikenal dengan julukan kota
pelajar.
Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa purbakala menjadi
kawasan pemukiman. Banyaknya sungai yang mengalir di sekitar tempat ini membuatnya
cocok sebagai kawasan pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui
merupakan kawasan pemukimanprasejarah.[3] Selanjutnya,
berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan
percandian dan arca-arca,
bekas-bekas fondasi batu bata,
bekas saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan
dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9)
juga ditemukan di tempat yang berdekatan.[3][4]
Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti
asal-usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah
Kerajaan Singosari
Kerajaan Singhasari atau sering pula
ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah
kerajaan di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arokpada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
Berdasarkan prasasti Kudadu, nama
resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama,
ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan
Tumapel bernama Kutaraja.
Pada
tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal
daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama
Kerajaan Singhasari.
Nama
Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan.
Kekasih yang Dirindu
Pagi itu, langit dipenuhi jutaan cahaya diiringi gemuruh takbir dari penduduk bumi dan langit menggema menyambut kelahiran seorang manusia yang paling mulia pembawa risalah, manusia yang dipenuhi pancaran cahaya, seluruh dunia menyambutnya dengan penuh riang gembira,
يا لقلب سروره قد توالى
بحبيب عم الأنام نوالا
جل من شرف الوجود بنور
غمر الكون بهجة و جمالا
Bahagia dan sukarela merasuki kalbu
Menyambut datangnya kekasih Allah, pembawa anugrah bagi seluruh manusia
Maha agung Allah yang telah memuliakan Nur ini dengan cahaya berkilauan
Meliputi semuanya dengan keriangan dan kecantikan
Dengan izin Tuhan yang maha Esa, lahirlah kekasih Allah Muhammad SAW.
NASABNYA
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdu manaf bin
يا لقلب سروره قد توالى
بحبيب عم الأنام نوالا
جل من شرف الوجود بنور
غمر الكون بهجة و جمالا
Bahagia dan sukarela merasuki kalbu
Menyambut datangnya kekasih Allah, pembawa anugrah bagi seluruh manusia
Maha agung Allah yang telah memuliakan Nur ini dengan cahaya berkilauan
Meliputi semuanya dengan keriangan dan kecantikan
Dengan izin Tuhan yang maha Esa, lahirlah kekasih Allah Muhammad SAW.
NASABNYA
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdu manaf bin
Belajar Menghargai Waktu
Kalau berbincang mengenai waktu, maka sering kita dengar orang mengatakan“the time is money”, sebuah pepatah yang menunjukkan akan pentingnya waktu bagi orang yang sedang mencari uang. Agama islam juga mengajarkan betapa pentingnya waktu “the time is worship”, waktu adalah ibadah. Tentunya makna ibadah tidak hanya terbatas pada sholat, puasa , dsb. Akan tetapi ibadah yang luas maknanya. Di dalam Al Quran sendiri banyak surat-surat yang diawali oleh peringatan tentang waktu, bahkan menjadi nama-nama surat dalam Al Qur’an, antara lain Al-Fajr, Al-Lail, dan Ad-Duha, Ini menunjukan bahwa waktu itu sangat penting dan berharga di sisi Allah SWT. Imam syafi’i R.A menegaskan dalam sebuah syairnya :
"صحبت الصوفية, فلم أستفد منهم سوى حرفين, أحدهما قولهم : الوقت كالسيف فإن لم تقطعه قطعك, وأما الثاني : نفسك إن شغلتها بالحق و إلا شغلتك باالباطل
aku telah bergaul dengan kaum sufi, dan aku tidaklah mengambil faidahnya darinya kecuali dua hal, pertama : “waktu itu ibarat pedang, jika engkau tidak bisa memotongnya, maka ia akan memotongmu”, kedua : “jiwamu, jika tidak disibukkan dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan.
Tahun Baru 2014
Asap putih berkeliaran tak tentu arahnya
Air gelap beraroma dalam wadah sedikit mencaci maki
Api berkobar menopang ketidak mampuan
Tiada warna warni kemeriahan menghiasi langit hitam
Suara perayaan tak terdengar disana sini
Hanya ada celotehan guyonan serta sajian makan malam
Air gelap beraroma dalam wadah sedikit mencaci maki
Api berkobar menopang ketidak mampuan
Tiada warna warni kemeriahan menghiasi langit hitam
Suara perayaan tak terdengar disana sini
Hanya ada celotehan guyonan serta sajian makan malam
Rabat, 01 Januari 2014
23/01/14
Tuan Guru yang Amat Patut Digugu dan Ditiru
Jumat,
22 Maret 2013, saat membuka mata dan menatap keluar dari bilik jendela, langit
terlihat mendung, kabut debu berkeliaran meremangkan pandangan. Hari Jumat ini
hampir sama dengan hari Jumat dua minggu lalu. Barangkali lantaran pergantian
musim dari musim dingin hendak ke musim panas. Ah, itu hal yang lumrah. Tapi
sepertinya suasana hatiku tak jauh beda dengan keadaan kota Kairo hari ini.
Mungkin juga suasana hatimu, Kawan.
Semenjak
kemarin malam, tatkala usai mengaji kitab “Sahih Bukhari” aku tak ingin
menyunggingkan bibirku. Ya, Syeikh Yusri Rosydi sesaat setelah menutup
pelajaran dengan doa, beliau mengumumkan bahwa salah satu stasiun televisi
Suriah mengabarkan; telah terjadi bom bunuh diri di masjid Al-Iman-Damaskus,
Suriah dan telah syahid di dalamnya Imam Prof. Dr. Sa’id Ramadlan Al-Bouty. Rupanya
kemarin malam beliau mengajar kitab Tasawwuf paling fenomenal “Risalah
Al-Qusyairiyyah” dan di tengah-tengah mengajar itulah bom meledak dan membawa
beliau menghadap Sang Khalik.
Tongkat Perindu Surga
Matahari
sudahlelah menampakkan sinarnya, kini saatnyaia beristirahat dan mulai
berpamitan pada semua penduduk bumi, perlahan-lahansinar sang surya tenggelam
dan muncullah mega merah yang mulai merekahmenunjukkan waktu maghrib akan
segera tiba.
“Allahu
akbarAllahu Akbar”, suara panggilan penduduk surga mulai berkumandang,
menggetarkanhati orang-orang yang merindukan surga yang dipenuhi rasa cinta
kepada sangpencipta. Mereka segera bangkit menuju masjid terdekat, mengambil
wudhu danbersiap-siap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Sore ini kulihatpemandangan
yang berbeda dari biasanya, didepan pintu gerbang masjid adaseorang laki-laki
tua yang sudah berumur, rambutnya beruban dan jalannya sudahtidak tegak lagi,
dia memakai tongkat di tangan kanannya guna membantujalannya. Kulihat dia
begitu kesusahan untuk menaiki tangga, ku ulurkantanganku untuk membantunya
berjalan dan mempermudah ia menaiki tangga, tapilaki-laki itu menolak, dia
berkata : “pergilah engkau dan bergegaslah untuksholat, jangan hiraukan aku
disini, aku hanya minta doamu agar aku cepat sembuhdari penyakitku ini”. Saat
itu aku terdiam sejenak memperhatikan dan memikirkan kata-kata lelaki
ini, dalam dirikuberkata : “untuk berjalan pun ia tak mampu dan masih
memerlukan tongkat,apalagi menaiki tangga yang cukup tinggi itu, dan ia menolak
bantuanku untukmempermudah langkahnya menaiki tangga”. Aku segera mengambil
wudhu dan bergegasmengisi barisan yang masih kosong.
Mawar Yang Indah Tak Bisa Menjadi Indah Tampa Batang Yang Berduri
Terinspirasi
dari sebuah kejadian pribadi, menjadikan sebuah tulisan yang mungkin hanya
bermakna untukku, kadang kita perlu berkaca kepada apa yang pernah kita
lakukan, menjadikannya seorang guru imajinasi dalam hidup.
Dalam
sebuah kehidupan, mungkin kita sering berfikir kita adalah orang yang paling
bisa, orang yang paling berpengaruh, orang yang lebih tinggi. Sering pula kita
merasa lebih baik dari orang lain. Perlu kita memandang dari sisi paling kecil.
Tanpa pemulung, mungkin sampah akan bertumpukan, tanpa pengemis, mungkin kita
tak ada waktu tuk bershodaqoh, tanpa penjahit, kita tak akan mengenakan baju,
tanpa pedagang kita tak akan bisa membeli sesuatu, tanpa polisi pasti akan
banyak kriminal, tanpa bupati pasti tak ada yang mengatur daerah-daerah, tanpa
kyai kita tak akan mengetahui ilmu yang diajarkan Nabi Saw, tanpa presiden
pasti akan rusak tatanan negara. Semua yang ada, hidup ataupun mati pasti ada
sangkut pautnya dengan kita, dan perlu tau bagaimana sikap kita terhadap apa
yang berkaitan dengan kita.
Surat Cinta Dari Allah Atau Pacar
"Maaf
sebelumnya, aku tau cinta itu ada, aku juga tau cinta tumbuh dihatiku. semenjak
3 bulan yang lalu, sebelum kau jadian dengannya, kau malah membuangku
jauh-jauh, begitu terasa dihatiku. tapi itu sudah berlalu, sekarang saat kau
sudah ditinggalkan olehnya , saat dia membuagmu seperti kau membuangku, kau
baru merasakannya, sekarang kau merasakan bahwa aku adalah orang yang bisa
menghiburmu, tapi itu tidak untukku, selama 3 bulan aku memperhatikanmu
dengannya, begitu mesra hubungan kalian, mesra dengan harta yang melimpah,
jalan2, shooping, dll. maaf, aku adalah orang yang sederhana dan apa
adanya, tak mungkin seperti kekasihmu dulu , kita takkan bisa menyatu, maaf kau
trima itu apa tidak, karna aku takut, bukan takut aku tak bahagia, tapi
takut kaulah yang tak bahagia, apabila kau siap. Aku mohon difiikir ulang dulu
sebelum kau benar2 bisa menerimaku, karna kesengsaraan akan lebih banyak
seperti kisah adam dan hawa yang akan berujung kebagiaan”
Wahai Mawarku
aku ingin memelukmu dalam dekapanku
dalam mesra ingin kucium keningmu
aku berhayal mendayung prahu berdua denganmu
menembus ganas ombak samudra biru
dalam hening sepi rindu akan bayangmu
aku melamun murung membayangkan kau datang dan duduk disampingku
setiap malam aku bermimpi bercanda tawa denganmu
membasuh jernih air matamu di kala sedih
dalam mesra ingin kucium keningmu
aku berhayal mendayung prahu berdua denganmu
menembus ganas ombak samudra biru
dalam hening sepi rindu akan bayangmu
aku melamun murung membayangkan kau datang dan duduk disampingku
setiap malam aku bermimpi bercanda tawa denganmu
membasuh jernih air matamu di kala sedih
Pemuda Bangsa Ayo Semangat Sekolah
Hari ini pagi menjelang
Membawa serdadu udara dingin
Yang menyerang kulit
Hingga tak kuat badan untuk bangun
Hingga tak kuat badan untuk bangun
Namun
seolah ku berfikir
Pagi ini adalah waktu sekolah
Dimana adalah sebuah kewajiban
Bagi setiap pemuda bangsa
Pagi ini adalah waktu sekolah
Dimana adalah sebuah kewajiban
Bagi setiap pemuda bangsa
Buku menjadi pedoman
Gedung bertingkat menjadi saksi
Guru sebagai pembimbing
dan teman sebagai penyelamat
Gedung bertingkat menjadi saksi
Guru sebagai pembimbing
dan teman sebagai penyelamat
Sekolah
wajib bagi kita
Perasaan sedih senang
Semua terkumpul
Dalam suatu suasana disekolah
Perasaan sedih senang
Semua terkumpul
Dalam suatu suasana disekolah
SEBUAH ISYARAT TARIAN MERPATI
Malam merangkul bulan penuh kemesraan
Berbaris rapi lampu-lampu neon menyapa dengan perkasa
Deru asmara menyapu lembut pekat kebisingan
Terbalut indah angin samudra
Awan menggumpal memberi kabar
Tentang bintang-bintang yang malu datang
Ketika tau aku sedang berbunga-bunga
Mencintaimu dalam segala keikhlasan
Malam ini serigala memutuskan untuk tak bersuara
Untuk Sahabat yang Dahulu Musuh
Senja tiba membangunkanku dari mimpi
Sebatang lisong kuhisap dengan kopi hitam
Sebuah lagu kuputar dengan suara lirih
Seraya mengingatkan kenangan suram hitam
Tentang keakraban yang tercipta dari permusuhan
Masih teringat jelas masa-masa itu
Seseorang dengan tubuh kurus menghampiriku
Membangunkanku yang sedang tidur di bawah meja kelas
Mengajakku ke toilet sekolah untuk duel
Pisau di keluarkannya dari saku
Di todongkannya ke leherku dengan berteriak lantang
Sayangnya waktu itu aku tak punya nyali
Atau aku masih takut akan mati
Di lain waktu dia membuat permasalahan dengan sahabatku
Bulan Bintang
Malam ini tanpa bulan bintang terasa begitu sepi
Kunyanyikan lagu sendu merindu hingga pagi
Aku bangkit mengikuti jejak sang mentari
Melewati pemukiman masa lalu yang tak kan terulang lagi
Petang malam menyapa kembali
Bulan bintang berlari dari balik awan memeluk diri ini
Hingga pagi tiba kudapatkan lagi senyum indah mentari
Kunyanyikan lagu sendu merindu hingga pagi
Aku bangkit mengikuti jejak sang mentari
Melewati pemukiman masa lalu yang tak kan terulang lagi
Petang malam menyapa kembali
Bulan bintang berlari dari balik awan memeluk diri ini
Hingga pagi tiba kudapatkan lagi senyum indah mentari
El-Jadida, 16 Oktober 2013
SAJAK BUAT FITA
Kutulis sajak ini
saat kebisingan dunia beristirahat
bernyanyi lirih seorang diri
hanya ada aku diantara mereka yang ada
kutulis sajak ini
saat bayangmu ada disini
menemaniku dalam sepi
melewati ratapan tentangmu denganku yang pernah terjadi
sebuah masa lalu
tentang apa yang tak kau tau
saat bersamaku dalam satu hati
yang telah lama usai
saat itu aku datang kepadamu
saat kebisingan dunia beristirahat
bernyanyi lirih seorang diri
hanya ada aku diantara mereka yang ada
kutulis sajak ini
saat bayangmu ada disini
menemaniku dalam sepi
melewati ratapan tentangmu denganku yang pernah terjadi
sebuah masa lalu
tentang apa yang tak kau tau
saat bersamaku dalam satu hati
yang telah lama usai
saat itu aku datang kepadamu
Langganan:
Postingan (Atom)