24/01/14

Belajar Menghargai Waktu

 Kalau berbincang mengenai waktu, maka sering kita dengar orang mengatakan“the time is money”, sebuah pepatah yang menunjukkan akan pentingnya waktu bagi orang yang sedang mencari uang. Agama islam juga mengajarkan betapa pentingnya waktu “the time is worship”, waktu adalah ibadah. Tentunya makna ibadah tidak hanya terbatas pada sholat, puasa , dsb. Akan tetapi ibadah yang luas maknanya. Di dalam Al Quran sendiri banyak surat-surat yang diawali oleh peringatan tentang waktu, bahkan menjadi nama-nama surat dalam Al Qur’an, antara lain Al-Fajr, Al-Lail, dan Ad-Duha, Ini menunjukan bahwa waktu itu sangat penting dan berharga di sisi Allah SWT. Imam syafi’i R.A menegaskan dalam sebuah syairnya :

"صحبت الصوفية, فلم أستفد منهم سوى حرفين, أحدهما قولهم : الوقت كالسيف فإن لم تقطعه قطعك, وأما الثاني : نفسك إن شغلتها بالحق و إلا شغلتك باالباطل

 aku telah bergaul dengan kaum sufi, dan aku tidaklah mengambil faidahnya darinya kecuali dua hal, pertama : “waktu itu ibarat pedang, jika engkau tidak bisa memotongnya, maka ia akan memotongmu”, kedua : “jiwamu, jika tidak disibukkan dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan.


                Disinilah waktu itu sangat penting dalam hidup seseorang, mengatur dan membatasi segala hal yang akan ia jalani, mulai dari terbukanya mata sampai menutup kembali. Tak heran, jikalau orang yang tidak pandai memanage waktunya dengan baik, akan berbeda hasilnya dengan orang yang pandai mengatur waktunya, jika kesempatan baik datang, maka jangan biarkan ia lewat tanpa ada sebuah makna yang berarti di dalamnya. Hidup hanya sekali, maka hiduplah yang berarti, kematian itu pasti akan datang, sedangkan semua orang tidak tahu kapan gilirannya akan tiba ???  Sementara kita akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan  Allah akan waktu yang telah kita habiskan di dunia ini,“tidaklah tergelincir kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan 4 hal kepadanya : Umurnya : dihabiskan untuk apa, Waktu mudanya : digunakan untuk apa, Ilmunya : apakah diamalkan atau tidak, Hartanya : darimana ia dapatkan dan untuk apa saja ia habiskan”. Jika kita mau merenung lebih dalam, begitu dasyatnya pertanyaan-pertanyaan yang akan kita dapatkan esok ketika menghadap Sang Khalik, lantas mampukah kita menjawab semua pertanyaanNYA??!! Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam hadist yang artinya :“Sebaik baik manusia adalah yang diberi umur panjang dan baik amalnya dan sejelek-jelek manusia adalah yang diberi umur panjang dan jelek amalnya.”( H.R. Thabrani ).

              Maka mulai dari sekarang juga, detik ini, saat ini ,marilah kita ubah semua kebiasaan buruk kita, kebiasaan yang hanya akan membuat kita rugi nantinya. Memotret diri kita sendiri, saling bermuhasabah dan intropeksi diri, menjadi insan dan pribadi yang lebih baik dari hari kemarin, sampai kita merasakan pahit dan manisnya perjalanan hidup dengan tidak menyia-nyiakan waktu hilang tak berarti.
Waktu terus berjalan, tidak akan pernah berhenti dan kembali !!!

(Dzulfikar)
Kairo, 18 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar