27/01/14

Rinduku Terbentang Antar Benua


untuk kau yang disana

Rinduku terbentang antar benua
terpisah oleh samudra
wanita cantik nan manis, aku sangat merindu
adakah rimdunya kan bersemi dengan rinduku ?

Setiap kali menyadari adanya dia dalam hidupku ini
aku merasakan jalannya arus darah di sekujur tubuhku
kelenjar-kelenjarku bekerja
sukmaku bernyanyi
sarafku menari


Senyumnya indah bak pelangi
matanya bersinar bagai rembulan
Mengingat dia
adalah mengingat kewajiban sehari-hari
kesederhanaan bahasa prosa
keindahan isi puisi

Wah, aku memang tak merugi
bertemu dengannya di kehidupan ini

Bintang tenggelam, mentari bersinar
tanah jiwaku kutitipkan untuk oleh-oleh sang kekasih
agar di tanam bunga cintanya untukku
angin berhembus, burung menyusun nada
aku tidak kan sampai padanya

di langit senja, di negri terbenam
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, berkata padaku:
"esok kau kan ku jemput"

Ya salam! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Elang yang kita tunggang bersama kan jatuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku
menjadikan mahkotaku
seraya menciumi keningnya ?!

Cintaku berada di benua yang berbeda,
Kalau ku mati, dia mati bersenandung dengan yang lain

Rabat, 27 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar