Terinspirasi
dari sebuah kejadian pribadi, menjadikan sebuah tulisan yang mungkin hanya
bermakna untukku, kadang kita perlu berkaca kepada apa yang pernah kita
lakukan, menjadikannya seorang guru imajinasi dalam hidup.
Dalam
sebuah kehidupan, mungkin kita sering berfikir kita adalah orang yang paling
bisa, orang yang paling berpengaruh, orang yang lebih tinggi. Sering pula kita
merasa lebih baik dari orang lain. Perlu kita memandang dari sisi paling kecil.
Tanpa pemulung, mungkin sampah akan bertumpukan, tanpa pengemis, mungkin kita
tak ada waktu tuk bershodaqoh, tanpa penjahit, kita tak akan mengenakan baju,
tanpa pedagang kita tak akan bisa membeli sesuatu, tanpa polisi pasti akan
banyak kriminal, tanpa bupati pasti tak ada yang mengatur daerah-daerah, tanpa
kyai kita tak akan mengetahui ilmu yang diajarkan Nabi Saw, tanpa presiden
pasti akan rusak tatanan negara. Semua yang ada, hidup ataupun mati pasti ada
sangkut pautnya dengan kita, dan perlu tau bagaimana sikap kita terhadap apa
yang berkaitan dengan kita.
Oleh sebab itu, kita harus bisa memandang kepada sesuatu yang berkaitan dengan kita, bukan menganggap kita lebih tinggi dari orang lain, semua sama, kita diciptakan dari tanah, dan pernah menjadi bayi yang tak mungkin hidup tanpa bantuan seseorang. Kita semua sama, kaya, miskin bukanlah perbedaan. Ingat ya sobat…. Seorang sahabat tak akan menjadi sahabat tanpa perhatian, seorang kekasih tak akan bertahan tanpa koneksi atau hubungan, dan hubungan tak akan bertahan tampa pengertian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar