26/01/14

Aku Cinta dan Pluralisme

Hanya cerpen


Matahari mulai resah menghilang di balik gunung , udara dingin kota Malang mulai merasuk di balik kaos putih yang kukenakan, udara yang berbeda dengan Madura, membuatku harus beradaptasi dengan udara kota dingin ini.Satu bulan aku meninggalkan kota Malang, setelah boyong dari pesantren, aku pulang kemadura selama sebulan. Rencananya dua bulan, tapi berhubung ada sesuatu yang mendesak, maka aku memutuskan untuk kembali ke kota dingin. Apakah sesuatu yang mendesak itu ?simak kisah berikut.

                                                           ………………………

Dirumah (Madura)

“Umy…. Anam mau ke Malang lagi, ingin main-main kepesantren dan ke teman-teman?” mintaku

“Kapan berangkant nak?Sampai kapan?”  Tanya umy

“Besok my, paling satu mingguan”  jawabku

“Ya sudah, hati-hati”  kata umy

Sebenarnya itu adalah alasan palsu yang ku buat, dua jam yang lalu, sebelum aku izin ke umy ada pesan masuk di Hpku, isi pesan singkat itu adalah :


“Anam, ini aku nia, kemarin aku ketemu veronica, diaingin ketemu sama kamu, kita juga ada acara ke sendang biru sama teman-teman,kamu ikutan ya? Pokoknya gak ada kamu gak seru. Mumpung ada Veronica lo,jarang-jarang. Hehehe”

Nia adalah seorang muslimah yang sekolah disekolah Cor Jesusekolah kristen di Malang, sedangkan Veronica adalah perempuan Kristen temannya nia. Aku dan nia memang sudah akrab sejak kelas satu SMA, sedangkan Veronica,aku baru mengenalnya dan baru tahu kalau ia seorang Kristen, ia berwajah manis,berkulit putih, hidungnyapun mancung, laki-laki mana yang tak suka padanya pada pandangan pertama.

                                                             …………

“Umy Anam berangkat dulu ya..!!! titip doanya my” mintaku ke umy sambil mencium tangan beliau, sembari meninggalkan beliau.Dilubuk hati terdalam, perih rasanya untuk berbohong kepada beliau, seorang yang begitu percaya kepada anaknya, seorang yang begitu sayang kepadaku.


Di Malang

Matahari mulai resah menghilang di balik gunung itu, udaradingin kota Malang mulai merasuk di balik kaos putih yang kukenakan, udara yangberbeda dengan Madura, membuatku harus beradaptasi dengan udara kota dingin.Satu bulan aku meninggalkan kota Malang, setelah boyong dari pesantren aku pulang kemadura selama sebulan dan sekarang aku berada di malang untukmenikmati ciptaan Tuhan,yaitu laut sendang biru.
Setelah turun dari bus, aku menunggu jemputan seorang teman,tak lama kemudian ia datang dan langsung membawaku ke kontraan yang dulu pernahaku tempati.
“piye kabare rek, wes suwe gak ketemu, tambah keceng ae(gimana kabarnya nih. Udah lama tidak ketemu, tambah kurus saja)”  ya itu Dede,salah satu teman dekatku di malang.

                                                                ….……

Pagi tiba, setelah sholat shubuh, aku menghubungi Nia dankawan-kawan, katanya nanti jam delapan pagi berangkat dan kumpul di rumah Doni.
Akupun menyiapkan barang yang perlu ku bawa, kemudianberangkat bersama Dede kerumah Doni, disana mereka sudah berkumpul ada delapan orang, lima perempuan dan tiga laki-laki. Wajah mereka sudah tak asing bagiku kecuali satu yaitu Veronica, aku seakan malu untuk menyapanya, tapi malah ia yang menyapaku duluan

“Hei pak ust, gimana kabarnya?”  katanya

“Kok manggilnya pak ust? Emangnya ust dari Hongkong apa?” jawabku

Semua teman-teman tertawa, bahkan mereka saling ngojlok-ngojlokan(sindir-menyindir), yah memang dari dulu sifat mereka, tertawa dan gembira dimanapun dan bersama siapapun.
Aku baru tahu, kenapa Veronica memanggilku ust, karena Nia sering menceritakan kehidupanku dipesantren, tentang islam yang aku jalani. Aku baru tahu kalau Veronica adalah seorang anak dari tokoh Kristen yang begitu dipandang oleh pendeta-pendeta malang. Banyak perbincangan diantara kami mulai dari sekolah, tempat nongkrong, sampai agamapun menjadi pembahasan saat perjalanan menuju sendang biru, kami menggunakan mobil avansa hitam milik Doni.

Saat di pantai kami bermain, berenang sepuasnya menikmati alam, memang aku menyukai keindahan alam, dan aku memiliki keinginan untukmenikmati keindahan alam diseluruh dunia.Alam memberikan ketenangan, alam memberikan kedewasaan, alam memberikan kehidupan.

                                                                            …..….

Malam sudah tiba, kita semua sudah bersiap untukmeninggalkan laut biru ini, setelah sampai di rumah Doni, veronica memintaku untuk berkenalan dengan orang tuanya. Awalnya aku merasa takut, karena aku akan memasuki rumah tokoh Kristen, tapi setelah dijelaskan oleh Nia, bahwa ayahnya baik, maka aku memberanikan diriku dan ikut bersama veronica.

Dirumah veronica

“Ayah Ika pulang”  sambil ia masuk kedalam rumah. Tapi aku menunggu diluar rumah. Aku melihat Veronica berbisik kepada ayahnya, entah apa aku tak tahu. Kemudian ayahnya dengan ramah menyuruhku masuk ke dalam.

“Ayo nak masuk?”  katanya

Rumahnya begitu mewah, memiliki dua lantai, ada kolam renang dibelakang.Aku tak habis pikir kalau rumah sebesar ini Cuma dihuni oleh empat orang, ayah dan ibunya, Veronica dan satu pembantunya.
Memang keluarga Veronica sangatlah ramah, ibunya-pun demikian cantik seperti anaknya. Setelah berbincang-bincang dengan ayahnya,akupun diajak makan diruang makan, begitu banyak hidangan yang disajikan, tapiaku merasa ragu ini halal atau tidak, karena sang ayah merasakan kebingunganku ia berkata padaku

“Itu halal nak Anam, kami membelinya dari penjual muslim” katanya

Setelah hilang rasa raguku, maka aku makan dengan lahap makanan yang bermacam-macam itu. Setelah selesai makan sang ayah berkata padaku

“ Nak Anam, besok disini akan ada perkumpulan intelektual-intelektual Kristen dan para pendeta-pendeta malang, aku ingin kamumen jadi perwakilan dari muslim, kamu jangan takut karena kami hanya ingin jawabanmu dan mencari kebenaran, kata Veronica kamu muslim yang pintar dalam hal agama” kata ayah Veronica

Akupun menolehkan wajahku ke Veronica

“Sudah lah nam, gak apa-apa, tadi saat kita berbicara masalah agama, aku kangum dengan  argumen-argumenmu, pasti bisa kan besok?”  senyum Veronica mengakhiri perkataannya tadi.

Aku beristirahat di kamar tamu, kamarnya luas, ber-Ac, kamarmandi, sprim bed, seperti hotel bintang lima kamar tamunya. Tapi aku tidak bisa tidur memikirkan apa yang akan terjadi esok?
                                                                                    ……
Sebelum subuh aku terbangun, walaupun masih ngantuk karena tidurjam satu, aku paksakan tubuhku ke kamar mandi dan mandi, berudhu’ dan sholat tahajut, sampai waktu subuh datang akupun sholat shubuh.

“Tok..tok..tok.. Anam ayo makan dulu”  kata Veronica dari luar pintu, akupun keluar dan terkejut dengan orang-orang yang mulai berdatangan, tak banyak fikir aku makan dan berbincang-bincang dengan Veronica,banyak diantara orang-orang melihat aneh diriku, mungkin karena ada arab-arabnya sedikit kali. Hehe.

Perbincangan Dimulai

Ayah Veronica membuka acara di pertemuan ini, ia juga mengenalkanku pada hadirin yang hadir, setelah dimulai perbincangan-perbincangan tentang agama mereka, maka masuklah pada agama islam, seorang pemuda tampan yang menyinggung islam dengan sebutan agama teroris, iajuga mengatakan : 
“TranscendentUnity of Religion” kesatuan transendens agama-agama. Semua agama adalah benar, setiap agama hanya berbeda pada level eksoterik (aspek luar, seperticara ibadah), tetapi akan bertemu pada level esoterik (aspek batin), karenaagama adalah hasil budaya manusia.
Semua agama adalah jalan yang benar menuju Tuhan. Kristen, Islam, Hindu, Budhadan Konghucu ibarat piramida yang menuju puncak kebenaran yang sama. Karena allpaths lead to same summit, semua jalan menujuk puncak yang sama.”

Setelah pemuda itu selesai berbicara, ayah veronica bertanya padaku

“apakah kamu ingin menanggapinya ?”

“Boleh pak. Tanggapan tentang islam adalah agama teroris,Islam sebenarnya bukan seperti yang anda katakan. Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk mewujudkan peradaban masyarakat madani sehingga tercapainya kesejahteraan, ketentraman dan kesuksesan di duniaakhirat. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Islam sangat menghargai agama lain dan mengedepankan toleransi kehidupan antar umat beragama. Seperti yang telah dilakukan Rasulullah Saw.ketika membangun Kota Madinah, beliau membuat sebuah undang-undang untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara antar umat beragama, yang dikenal ‘Piagam Madinah’.
Mengenai isu yang menyatakan bahwa Islam adalah agama teroris itu tidak benar,Islam juga membenci segala bentuk aksi yang menjurus pada teror, intimidasi dan anarki. Bahkan, Islam juga memerangi terorisme.Jadi ketika ada orang Islam melakukan aksi terorisme itu bukan implementasi dari ajaran Islam yang sebenarnya, itu murni sebuah skenario Amerika dan sekutunya untuk menghancurkan stabilitas keamanan internasional.
Gerakan Islam Radikal sengaja didoktrin oleh Barat untuk melancarkan aksiterorisme.Sehingga timbul opini negatif dari agama-agama lain bahwa Islam adalah agama teroris.Terjadilah kericuhan, instabilitas keamanan, dan merusak kerukunan antar umat beragama. Hal ini tentunya merugikan dan merusak tatanan NKRI”

“Tanggapan yang kedua dari saya tentang memaknai kata“Transcendent Unity of Religion” menurut saya bila dimaknai seperti pendapat anda tadi maka itu akan menambah konflik agama, Masing-masing umat beragama yang sudah yakin dengan kebenaran teologi agamanya masing-masing, dipaksa untuk mengakui kebenaran teologi agama lain. Hal ini justru akan menambah daftar konflik baru, mengganggu ketentraman ideologi umat beragama dan merusak sakralitas setiap agama-agama.
Mengenai konflik Islam-Kristen pada masa Perang Salib, itu sebenarnya ada kepentingan politik dan ekonomi yang dibungkus dengan konflik antar umat beragama, bahkan ini akan merusak hubungan intenal setiap agama dan merongrong keutuhan NKRI”

Aku melihat ayah Veronica menganguk-angukkan kepalanya,sedangkan pemuda Kristen tadi terlihat berfikir ingin membalas tanggapanku tadi, sedangkan Veronica yang berada disampingku mendengarkan dengan seksama.Pada waktu itu aku memutuskan untuk pulang ke kontrakan, karena dari tadi SmS dari dede yang sudah menungguku di depan jalan raya, karena sebelumnya aku memang menyuruh dede menjemputku.

“Nik, aku pulang duluan ya, udah di jemput Dede”  bisikku de Veronica

“Jangan dulu, tunggu sampai selesai”  kata Veronica

Tapi aku tak menghiraukan perkataannya, aku mendekat keayahnya dan berpamitan pulang.
Setelah kejadian itu aku bertambah dekat dengan veronica,dia sering dan belajar apa itu islam.



(Thalha ibn awa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar