29/01/14

Kepada Sahabat AZUTAKI

Rasanya cukup lama kita tak berjumpa
sampai rambutku lebat panjang
beban yang kupikul semakin berat
tersenyum terasa sulit,
mungkin kini aku seperti orang goa
yang berada di tengah belantara
hidup sendiri sebatang kara,
atau mungkin aku berlebihan bicara seperti itu
apa yang kualami tak istimewah dimata kalian
karena kalian pasti juga mengalaminya,
tapi meniti tebing kehidupan tanpa kalian sangatlah ngeri
halilintar mengganyangku tanpa henti
memudarkan semua yang ada
menghilangkan segala makna,
sampai suatu malam
aku ingin sekali menangis

seraya aku berjalan di bawah deras hujan
tanpa ada seorang pun
tiada pohon lebat daun
tiada suatu apa
hingga terkulai lunglai
agar tiada yang tanya mengapa,
sering kali aku merasa
sendiri
hening
sepi
kelabu
petang
goyah
lemah
sedih
resah
terenggut
hampa
gundah
rapuh
tersudut
remuk
mati
agaknya aku terlalu mengeluhkan hidup ini
melakukan mandat dari yang punya segalanya
karena semestinya aku mengolah hidup
agar tetap hidup,
ingin sekali aku bercerita semua
ukiran hidup tanpa kalian
dengan duduk-duduk di pinggir jalan
di loteng tempat mengaji anak kampung
atau di gubuk separuh tua
sambil menikmati kopi dan asap rokok
hingga larut malam,
masih teringat jelas
saat dimana kita bisa melukis wajah langit bersama
lengan mengacung tak segan merangkul
tinju kita terkepal kuat menjadi satu
untuk bersama melawan ombak yang menggerus
menyusuri jalan hampa berliku tajam
mengumpulkan dahan yang kerap kali terpencar
melantunkan syair cinta pada kekasihNYA
melewati suka duka penuh warna
dan mendendangkan lagu bersama,
apakah bau tubuh dan kentut kalian masih seperti dulu
karena kini baunya semakin remang
ingin secepatnya aku mencium bau tubuh dan kentut kalian
atau aku berbagi bau tubuh dan kentutku pada kalian,
O azutaki, aku rindu kalian
adakah rindu kalian untukku ?

El Jadida, 13 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar