"Maaf
sebelumnya, aku tau cinta itu ada, aku juga tau cinta tumbuh dihatiku. semenjak
3 bulan yang lalu, sebelum kau jadian dengannya, kau malah membuangku
jauh-jauh, begitu terasa dihatiku. tapi itu sudah berlalu, sekarang saat kau
sudah ditinggalkan olehnya , saat dia membuagmu seperti kau membuangku, kau
baru merasakannya, sekarang kau merasakan bahwa aku adalah orang yang bisa
menghiburmu, tapi itu tidak untukku, selama 3 bulan aku memperhatikanmu
dengannya, begitu mesra hubungan kalian, mesra dengan harta yang melimpah,
jalan2, shooping, dll. maaf, aku adalah orang yang sederhana dan apa
adanya, tak mungkin seperti kekasihmu dulu , kita takkan bisa menyatu, maaf kau
trima itu apa tidak, karna aku takut, bukan takut aku tak bahagia, tapi
takut kaulah yang tak bahagia, apabila kau siap. Aku mohon difiikir ulang dulu
sebelum kau benar2 bisa menerimaku, karna kesengsaraan akan lebih banyak
seperti kisah adam dan hawa yang akan berujung kebagiaan”
Surat
cinta diatas adalah penolakan secara halus dari kaum hawa untuk adam, surat ini
sebenarnya sudah tertulis sejak 4 tahun yang lalu, tapi perlu di ketahui bahwa
surat ini selalu di lihat di baca dan diresapi bahkan sambil membayangkan wajah
si dia saat membacanya.
Surat
cinta, dua kata ini sungguh memiliki banyak penafsiran. Sekarang kita masuk ke
surat cinta dari pacar atau perempuan atau cowok yang kita cintai, bagaimana
perasaan kita ? pastinya dibaca berkali-kali, atau saling curhat sama
teman-temannya. Kita mengirimkan surat cinta kepada si dia karena kita sayang
cinta kepadanya, apalagi kalau si dia menerima dan membalas surat cinta kita,
pasti senangnya minta ampun. Sekarang bagaimana kalau surat cinta kita di
tolak, di buang dan tidak dibaca, pastinya kita sedih, marah bahkan bisa galau
berkepanjangan.
Sekarang
bagaimana kalau kita tidak membaca atau tidak membalas surat cinta dari Allah.
Allah menurunkan surat cintanya berupa Al Quran karena Dia sayang kepada kita,
Allah menurunkan Al Qurannya karena cinta kepada kita. Tapi apakah kita pernah
membaca Al Quran seperti membaca surat cinta dari teman atau pacar kita ?
apakah apakah hati kita bergetar bila dibacakan surat cinta dari Allah, karena
Allah mengatakan dalam surat cintaNya bahwa orang yang cinta kepada Allah
adalah orang yang bergetar bila di sebut atau menyebut nama Allah. Tapi apakah
hati kita sudah bergetar ?
Teringat
saat di pesantren atau saat mengaji di rumah, bila guru ngaji datang, maka
perasaan kesal dan kecewa datang. Sebaliknya pula, bila guru yang mengajarkan
surat cinta Allah tidak datang, maka perasaan kita sangat senang dan
gembira. “Ya Rabb ampuni kami yang selalu melupakan surat cintaMu”
“sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang,
terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengigat
Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi. (seraya berkata) “ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau. Maka peliharalah kami
dari siksa neraka” al imron : 190-191
Ya
Allah, maafkan kami yang selalu suka baca koran, novel atau komik daripada
surat cintaMu
Ya
Alla,h maafkan kami bila solat trawih mencari imam yang cepat disaat dibacakan
surat cintaMu
Ya
Allah, maafkan kami yang hanya menyimpan surat cintaMu di lemari-lemari sebagai
hiasan semata
(Thalha ibn awa)
Yaman, 16 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar