27/01/14

Mengakhiri Cerita Esok


Malam tetap saja petang
sedari dulu bulan bintang yang terang
tak begitu beda dengan jutaan malam kemarin
hanya perjalan hidup yang memebedakan
aku berjalan sendiri di lorong malam
membuat cerita untuk membedakan malam
jalanku tak mempunyai arah pasti
mengikuti sisa-sisa hembusan angin
kadang aku mendahuluinya
atau bahkan angin mengacuhkanku
saat aku tertatih-tatih kehilangan daya
kulihat bintang yang tak berkelip

mengikutiku tanpa jejak di langit
seakan ingin membawaku pergi
bersanding diantara mentari dan rembulan
aku mengacuhkannya dan duduk-duduk di ladang kering
kehabisan daya dan semangat
karena terlalu lama aku berseteru melawan ombak
beradu dengan badai
menangis di derasnya hujan
hanya seorang diri
kubiarkan badanku yang mulai lemas
hingga merubahnya menjadikan kaku
cendrwasih dan rajawali menghampiri
dikibaskan sayapnya di tubuhku
seraya menerbangkan dengan tenang
dan membujurkanku di atas awan lembut
untuk segera mengakhiri cerita-cerita esok
dengan paras wajah senyum
melupakan derita yang lalu-lalu
menghapus teriakkan kebencian
atau dendam kesumat
walapun betapa zalimnya itu
Fez, 21 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar