24/01/14

Kekasih yang Dirindu

Pagi itu, langit dipenuhi jutaan cahaya diiringi gemuruh takbir dari penduduk bumi dan langit menggema menyambut kelahiran seorang manusia yang paling mulia pembawa risalah, manusia yang dipenuhi pancaran cahaya, seluruh dunia menyambutnya dengan penuh riang gembira, 

يا لقلب سروره قد توالى 
بحبيب عم الأنام نوالا 
جل من شرف الوجود بنور 
غمر الكون بهجة و جمالا 

Bahagia dan sukarela merasuki kalbu 
Menyambut datangnya kekasih Allah, pembawa anugrah bagi seluruh manusia 
Maha agung Allah yang telah memuliakan Nur ini dengan cahaya berkilauan 
Meliputi semuanya dengan keriangan dan kecantikan 

Dengan izin Tuhan yang maha Esa, lahirlah kekasih Allah Muhammad SAW. 

NASABNYA 
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdu manaf bin
Qushoy bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luay bin Gholib bin Fihr bin Malik bin Nadhor bin Kinanah bin bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan (Mayoritas kitab sejarah mengatakan bahwa ‘Adnan adalah putra dari Nabi Ismail A.S). Beliau dilahirkan pada hari senin , 12 Rabiull Awwal tahun gajah. Beliau dilahirkan di rumah pamannya Abu Tholib dalam keadaan yatim, karena Ayah beliau Sayyidina Abdullah meninggal dunia sedangkan Rasulullah masih berusia 2 bulan dalam kandungan Ibunya Sayyidah Aminah. Kemudian kakek beliau sayyidina Abdul muntholib memberi nama “Muhammad” dimana nama itu belum pernah dipakai dikalangan kabilah arab. 

PERANGAINYA 
Beliau adalah sesosok manusia yang tumbuh dan dipelihara dibawah naungan Tuhannya, hatinya dipenuhi akan cahaya kebaikan, wajahnya berseri-seri bak cahaya subuh, dahinya cemerlang, rambutnya hitam, hidungnya mancung seperti huruf alif, mulutnya bundar seperti huruf mim, alisnya lengkung seperti huruf nun, punggungnya terdapat tanda Nubuwwah, jika berbicara nampak untaian cahaya keluar dari sela-sela lisannya, jika tersenyum bak rembulan di gelapnya malam, jika duduk di suatu tempat maka tercium bau wangi walaupun beliau sudah beranjak dari tempat duduknya, berakhlaqul karimah, al Quranlah perangainya, senang dengan apa yang disukai al Quran, dan marah dengan apa yang tidak disukai al Quran. 

AKHLAQ DAN BUDI PEKERTINYA 
Beliau adalah sesosok yang berbudi pekerti luhur dan banyak menolong orang lain, lemah lembut, sabar, ikhlas, qona’ah, pemaaf, dan tidak pendendam walaupun kepada orang yang memusuhinya. Dikisahkan konon ada seorang wanita tua yang buta sangat membenci Rasulullah SAW, dia mengolok-olok Rasulullah seakan-akan beliaulah manusia paling buruk di muka bumi ini, setiap ada orang lewat didepan wanita ini dia selalu berpesan untuk menjauhi Rasulullah. Sampai suatu hari, ketika Rasulullah SAW lewat di depan wanita tua ini, beliau juga diberi pesan seperti itu “Anak muda, jangan sampai kau mengikuti Muhammad, dia adalah orang yang paling buruk di dunia ini, membuat bangsa arab jadi terpecah-belah, menghancurkan tuhan-tuhan kami, dan menyebarkan berita bohong pada kita, Muhammad adalah pendusta besar !” begitulah kiranya wanita tua ini mensifati Rasulullah dengan semua keburukan dan kebencian kepadanya. Akan tetapi, apa yang dilakukan Rasulullah terhadap wanita tua ini? Rasulullah SAW tidak marah, tidak dendam, bahkan beliau selalu datang tiap pagi dan memberi roti kepada wanita tua ini, menyuapinya dengan penuh lemah lembut dan keikhlasan sembari mendengarkan celotehannya menghina dan mengolok Rasulullah. 
Setelah kebiasaan ini berjalan lama, setiap hari Rasulullah SAW datang dan terus istiqomah kepada wanita tua ini, sampai suatu hari Allah memberi sakit kepada Rasulullah dan memanggilnya kembali kesisiNYA. Wanita tua itu pun mencari-cari seorang laki-laki yang biasanya memberinya makan dan menyuapinya, kenapa dia tidak datang lagi ? sampai suatu ketika Sayyidina Abu Bakar as Shiddiq selaku Kholifah pada waktu itu ingat bahwa Rasulullah SAW selalu memberi makanan kepada wanita tua yang buta itu, beliau pun beranjak melakukan kebiasaan Rasulullah dan datang kepada wanita tua itu. Tatkala sayyidina Abu Bakar menyuapi wanita itu, dia berkata “ engkau bukan orang yang biasa menyuapiku tiap pagi, kemana dia ?”, beliaupun menjawab “ ketahuilah, bahwa orang yang biasa menyuapimu makanan tiap pagi telah meninggal dunia, dialah kekasih kita semua, dialah nabi akhir zaman, dialah orang yang menunjukkan kita jalan kebenaran dan keselamatan, dialah Rasulullah Muhammad SAW.” Ketika mendengar perkataan itu, hatinya seakan mau runtuh menahan semua malu yang telah ia lakukan selama ini kepada Rasulullah, betapa hinanya dia mengolok-olok orang yang tiap pagi memberinya makanan bahkan menyuapinya dengan penuh lemah lembut mendengarkan semua celotehannya. Dia pun bersyahadat setelah itu : "أشهد ألا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله " sungguh terpuji akhlaq beliau, mengajarkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada orang lain meskipun orang itu telah berbuat tidak baik kepada kita. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam serta barokah kepada Nabi Muhammad SAW. 

Aplikasi yang paling benar untuk meneladani Akhlaq beliau adalah menerapkannya pada kehidupan kita sehari-hari, kebiasaan apapun yang pernah beliau lakukan dulu adalah kunci bagi kita untuk bisa selamat dari berbagai godaan dunia ini. Sehingga dapat mengurangi degradasi moral yang akhir-akhir ini mulai menjamur di masyarakat.Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam serta barokah atas Nabi Muhammad SAW, maha benar Allah dengan segala firmanNya. 
(Dzulfikar)

Cairo, 13 Januari 2014 

12 Rabiul Awwal 1435 H 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar